Stop Budaya Kekerasan pada Junior

Stop Budaya Kekerasan
Miris banget pas lihat di televisi ada berita tentang siswa SMAN 3 Jakarta yang meninggal karena mengalami kekerasan fisik dari senior-seniornya saat pelaksanaan diksar kelompok pecinta alam.

Tapi menurut saya, ini juga gak sepenuhnya salah senior-seniornya si korban, karena mungkin mereka hanya meneruskan tradisi yang sudah lama ada. Tradisi yang muncul karena persepsi yang salah kaprah yang telah lama tertanam di pikiran banyak orang. Mereka beranggapan bahwa, kalau mau gabung di kelompok pecinta alam atau sejenisnya, harus dididik terlebih dahulu secara keras. Salah satunya adalah dengan cara kekerasan fisik. Dipukuli, ditendangi, dll...

Padahal kalau dipikir-pikir secara akal sehat, gak ada sama sekali loh hasilnya diksar seperti itu. Dulu sempat iseng-iseng nanya sama teman-teman yang setuju sama diksar seperti itu, kenapa sih setiap anak baru yang mau gabung di kelompok pecinta alam atau sejenisnya harus dipukuli, ditendangi, dan lain sebagainya? Dan ternyata rata-rata jawabannya adalah supaya nantinya mereka (anak baru) itu kuat dan bisa survive, karena hidup di alam bebas itu gak segampang yang dibayangin.

*glek*

Itu tujuannya? Apa gak terlalu general tuh?

Ini kelompok pecinta alam loh, bukan kelompok kriminalitas. Kalau emang tujuannya itu, kenapa mereka gak dilatih dengan cara-cara lain saja? Kurang lebih seperti ini

  1. Jogging, ini bisa kok digunakan untuk melatih nafas agar tidak cepat hosa (ngos-ngosan) ketika berjalan jauh.
  2. Lakukan segala aktivitas olahraga yang kiranya dapat digunakan untuk ngelatih fisik (pemukulan, penendangan, dll tidak termasuk)
  3. Lakukan pengenalan terhadap segala hal yang dapat digunakan untuk bertahan hidup selama di alam bebas. Mulai dari apa saja yang bisa makan, apa saja yang bisa dijadikan sumber air minum selain air sungai, bahan-bahan apa saja yang dapat digunakan untuk membuat tempat berteduh, cara-cara menghadapi hewan-hewan buas, dan lain sebagainya.
  4. Selain fisik, mental juga perlu dilatih, supaya ketika terjadi apa-apa gak langsung panik kayak bencong yang lagi dikejar kamtib. Tapi caranya gak harus dibentak-bentaki juga. Gunakan cara-cara yang wajar, pantas dan dan nantinya bisa diterapkan saat sudah di lapangan.
Intinya, lakukan saja hal-hal positif apa yang kiranya bisa dijadikan bekal awal untuk menjadi orang yang hobi keluar masuk hutan, dan naik turun gunung.

Itu aja sih dari saya, mungkin saya memang bukan orang yang tergabung di kelompok pecinta alam, tapi saya disini hanya ingin beropini sebagai orang awam. Dan saya yakin kok, gak semua kelompok pecinta alam itu menerapkan kekerasan fisik. Karena menurut saya, ‘kekerasan fisik’ itu hanya dilakukan oleh mereka para oknum yang tidak bertanggung jawab saja. :)

16 komentar

Iya, alesannya sih kurang masuk akal karena 'terlalu luas' alasan yang sama bisa dipake buat ngospek orang yang mau masuk geng motor. :))

Reply

iya ih itu serem banget, pake kekerasan juga buat apa..

Reply

Ciye yg sering dibully senior ciyee :p *blogwalkingback

Reply

biar sangar & cewek-cewek pada suka kali :D

Reply

menurut gue, sebenernya hal kayak gini gak perlu jadi "tradisi" ataupun "budaya", karena tujuannya gak begitu penting.

Mungkin iya kalo di ekskul beladiri harus tau rasanya dipukul, tapi selama 3 tahun pengalaman gue di ekskul karate.. sebelum siap untuk menerima dan memberi pukulan atau tendangan, kita dilatih teknik dan fisik (lari, push up, shit up, lay up, plank, dll) kurang lebih 3-6 bulanan atau sampai naik sabuk.

kalo baru masuk langusng dipukulin secara kasar sih bukan "pelatihan fisik" namanya
*ceritanya ngomong serius*

Reply

Harusnya sih, mereka bisa ngerubah tradisi itu kalo misalkan sebelumnya mereka (senior) udah ngerasain kalo pake kekerasan gak enak rasanya, sepertinya itu cuma jadi ajang balas dendam doang, biar juniornya gak soksok'an. Moga aja di SMA baruku gak kayak gitu di pecinta alamnya. :D

Reply

Kalo sampe meninggal itu berarti parah banget ya perlakuannya ._.
Semoga kejadian kayak gini nggak keulang lagi ya.

Reply

nah ini ngerti :D
aamiin :)

Reply

tapi pembunuhan :D

Reply

Harus ada senior yang berani berinovasi. :)

Reply

nah itu tuh jeleknya beberapa pola pikir senior. ketika disalahin mereka bakal jawab "dulu waktu gue junior jg diginiin kok". mungkin udah saatnya para junior2 yg meskipun udah dihantem2 baik mental secara fisik buat ngerobah pola pikir ky begitu

Reply

Yang disalahkan bukan kelompoknya, tapi orangnya. Kelompok apapun kalau orangnya gak keren ya sama aja, ya kan ya. :)

Reply

Posting Komentar

Berkomentarlah sepuasnya, selama tidak mengandung unsur pornografi, unsur belerang, dan sara. oke? sip!